Lintasan Waktu ep. 2

by 7:23:00 pm 0 Komentar
   Aaaaaaa, teriakan seseorang terdengar dari balik tembok. Seperti ia dikejutkan oleh sesuatu atau yang lainnya. Aku mulai menempelkan telingaku ke dinding yang berdebu itu. Ada suara dari beberapa orang yang sedang bercakap-cakap. tetapi suaranya terdengar sayup-sayup olehku. Mereka seperti sedang membicarakan sesuatu yang amat penting.


    Trilililit trilililit, hampir saja jantung ku serasa ingin copot. Suara handphone itu mengejutkan ku, dan ku cari-cari asal handphone itu. Aku membuka tas ku yang hanya beberapa jengkal dari tempat ku menguping tadi. Hanya alarm yang biasa ku hidupkan kalau sudah jam 3 sore. Astaga, aku baru sadar ternyata tas ku ada di sampingku dari tadi dan handphone ku juga ada di genggamanku saat ini. Tanpa berkutik lagi, langsung saja ku telepon orang tua ku.


     Tut tut baru dua kali berdering handphone ku mati. Ah sial, aku lupa mengisi baterai nya, aku mengumpat sendiri di dalam hati. Apa yang bisa ku lakukan sekarang? Aku terkulai lemas di dekat sebuah lemari tua di sudut ruangan yang berdebu. Sekarang aku merasakan ketakutan yang amat sangat, hingga tak terasa titik air menganak sungai di pipi ku. Tak ada yang bisa ku perbuat sekarang, hanya menangis dalam ketakutan ku dan itu membuat ku terlelap dalam ketakutan.

      Aku membuka mataku dan melihat sekeliling, dimana aku kali ini? Mengapa aku bisa ada di taman tempat aku harusnya bertemu dengan Ridho. Dan lagi mengapa ada seseorang yang tidur di samping ku. Ya, seseorang yang pernah ku kenal, Kiky, teman sekelas ku yang hampir tak ku kenali karena ia pendiam dan jarang bergaul di kelas. Dia memang terlihat kelelahan, tetapi kalau di lihat-lihat dia memang manis, apa lagi dengan wajahnya yang polos, seperti anak kecil saja. Pandanganku teralihkan ke sesuatu yang jatuh dari atas pohon tempatku berteduh, itu tas ku. Bagaimana bisa ada disini dan terjatuh dari atas pohon pula. Segera aku mengambil handphone ku dan anehnya, baterainya kini penuh. Kiky terjaga dari tidurnya dan lari ketika melihat ku telah di sampingnya. Huuuh, memang dia pemalu sekali, bahkan dengan perempuan saja dia sudah lari seperti itu

       Aku memutar badan dan melangkahkan kaki ku ke jalan raya, membiarkan Kiky pergi, mungkin tak apa kalau membiarkan ia pergi saja. Langkah ku kini semakin ku percepat karena jam sudah menunjukkan angka 6 yang artinya kalau aku pulang lebih lama lagi mungkin aku akan dimarahi mama. Tapi, aku terjatuh di tengah-tengah langkah ku tadi. Huuuh, sakit sekali rasanya, lututku berdarah pula. Bagaimana aku pulang dengan begini? Kaki ku sakit sekali rasanya. Aku mencoba untuk berdiri dan ada seseorang yang mengulurkan tangannya untuk membantuku. Aku tak berani menatapnya, hanya bisa mengucapkan terima kasih dan ia pergi begitu saja. Tapi, aku seperti mengenal cara ia melangkah, Ridho. Ya benar itu Ridho, apa aku mengecewakannya? Dia pergi dan sesekali menoleh ke belakang, terlihat raut mukanya yang masam. Ada apa ya dia? Apa aku mempunyai salah kepadanya?


-Bersamung-

Kiimiiryuu

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com